Ahh,, kamu lagi.
Tiba-tiba mata ini tertuju pada namamu di monitor.
Ada apa dengan nama itu? Setiap aku melihat penggalan chat yang pernah kita lakukan, pikiranku langsung terbawa pada masa di mana aku merasa itu adalah masa paling indah dalam hidupku.
Tapi, harus sampai kapan pikiran ini dimanjakan dengan masa-masa itu?
Cukup sudah!!!
Aku sudah tak sanggup.
Tapi, aku juga tak sanggup melupakan itu begitu saja.
Entahlah,,,
Aku ingin menyapa mu terlebih dahulu, tapi aku takut.
Aku takut diabaikan. Aku takut dijawab seadanya. Aku takut kau merespon dengan terpaksa.
Kau tahu, aku ingin disapa terlebih dahulu. Ya, mungkin egoku mulai meningkat lagi.
Hasrat ingin menyapamu tiba-tiba dikalahkan oleh ego ku yang begitu dasyat.
Aku tak dapat mengendalikan keduanya.
Tapi, kalo boleh jujur, aku menyimpan kerinduan yang begitu dalam padamu.
Aku tak tahu, apakah aku merindukan sosok mu atau aku rindu pada masa-masa saat kita bersama. Kalau aku rindu pada sosokmu, biarlah waktu yang akan mengantarkanku pada sosokmu di masa yang akan datang. Tapi, kalau aku rindu pada masa-masa saat kita bersama, kurasa tak ada yang dapat mengantarku pada masa-masa indah yang sudah lewat itu. Bahkan waktu pun tak akan sanggup mengatarkanku pada masa itu, karena sejatinya waktu tak dapat memutar kembali apa yang telah berlalu.
Kini, segala tentangmu hanya terukir indah di dalam hati dan pikiranku.
Kan kujaga itu dari segala sesuatu yang ingin menghancurkannya.
Aku juga sekarang sudah tahu apa yang harus aku lakukan ketika aku rindu padamu.
Membuka kembali ukiran yang tersimpan dan terselubung dengan indahnya di dasar hati dan pikiranku yang terdalam.
Meskipun kini kamu sudah menjadi milik orang lain, tetapi aku masih memiliki mu seutuhnya, meskipun hanya dalam alam bawah sadarku.
AKU MERINDUKANMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar